Mungkin
sebagian dari teman-teman di sini bertanya-tanya, bergunakah tips anti cerai
dari seorang yang belum genap setahun menikah ? Orang yang belum merasakan
sulitnya menjaga keluarga dengan baik sehingga mampu langgeng sampai tua.
Nah kalau itu yang ditanyakan kepada saya, jawaban saya adalah saya membagi
tips tentunya bukan berdasarkan pengalaman saya, tetapi dari pengalaman pasien
dan ilmu dasar perilaku manusia yang menjadi keahlian saya.
Satu hal yang mendasari saya membuat artikel ini adalah bacaan menarik dari
Stephen Covey dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective Families.
Jadilah pilot dan co-pilot
Dalam bukunya Stephen Covey mengatakan bahwa sebagai pasangan suami istri,
dalam mengarungi rumah tangga bisa mengambil perumpamaan pilot dan co-pilot
pesawat terbang. Beberapa hal yang beliau tekankan dan saya sendiri dapatkan dari
beberapa pengalaman pasien dan analisis perilakunya adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan
Menjadi pilot dan co-pilot butuh pelatihan. Untuk menjadi ahli dalam
mengemudikan pesawat terbang seorang harus kursus sampai dinyatakan siap
menjadi seorang pilot yang mampu menerbangkan pesawat. Bahkan dalam setiap
penerbangan manual book selalu dibawa pilot sebagai persiapan
kalau-kalau ada bahaya di dalam penerbangan. Itu pula yang terjadi dalam
persiapan sebelum menikah.
Kesiapan jiwa dan raga perlu untuk memasuki pernikahan. Materi saja belum tentu
cukup, kesiapan mental terutama kesiapan untuk berkomitmen adalah yang paling
utama. Pelatihan ini bisa didapatkan dari kehidupan masing-masing pasangan,
pola asuh dan nilai keluarga sangat berperan dalam pembentukan karakter. Masa
pacaran juga terkadang bisa menjadi masa uji coba kesiapan walaupun belum tentu
semuanya sama dengan masa menikah nanti.
Jangan lupa pula menambah pengetahuan dari buku-buku yang baik dalam memberikan
pengetahuan tentang menjalankan rumah tangga.
2. Tujuan Yang Sama
Pilot dan co-pilot sebelum menerbangkan pesawat akan menentukan arah tujuan
pesawatnya. Berapa ketinggiannya, berapa kecepatannya, arah mana yang akan
ditempuh semua didiskusikan dan ditentukan sebelum pesawat berjalan. Begitu
juga dengan pernikahan.
Suami sebagai pilot dan istri sebagai co-pilot juga perlu mempunyai tujuan yang
sama. Tidak akan baik hasilnya jika suami dan istri berbeda tujuan.
Komunikasikan tujuan ini bersama karena pesawat rumah tangga ini akan dibawa
oleh kita berdua dengan pasangan.
3. Persiapan menghadapi badai
Terkadang dalam perjalanan pesawat kita menghadapi badai dan turbulensi. Untuk
itu terkadang pilot dan co-pilot harus mengubah haluan pesawat atau mendarat di
bandara terdekat. Semuanya didiskusikan dengan segera untuk keselamatan
bersama. Begitupun juga dalam perkawinan.
Seringkali badai datang mengganggu rumah tangga. Hal ini perlu disadari oleh
kedua belah pihak jika ingin mengubah haluan. Bicarakan antara suami dan istri
tentang apa yang harus dilakukan. Tentukan tujuan baru dan komunikasikan dengan
baik dan efektif. Harapannya agar tujuan rumah tangga tetap merupakan hasil
keputusan berdua.
Semoga tips di atas bisa sedikit banyak mengingatkan kita kembali akan tujuan
kehidupan rumah tangga kita.
|